sumber foto: https://encrypted-tbn3.gstatic.com |
Dalam kehidupan ini tentu tak lepas dari namanya persaingan, entah itu persaingan dalam dunia kerja, bisnis, pendidikan atau bidang lainnya. Namun tahukah anda siapakah pesaing terberat sebenarnya dalam kehidupan ini?. Sebenarnya pesaing terberat anda yang pertama adalah rasa malas itu sendiri. Mungkin anda bertanya-tanya mengapa saya meletakkan rasa malas sebagai pesaing terberat diurutan pertama? Berikut pemaparannya :
-
Takut memulai hal baru karena MALAS mencoba
Seseorang sering terjebak pada zona aman sehingga malas untuk mencoba hal-hal baru. Alhasil usaha ataupun bisnis yang ia jalani begitu-begitu saja tanpa ada progress ataupun peningkatan. Ia memiliki pemikiran “toh sekarang usaha saya sudah jalan, kenapa harus menghabiskan waktu memikirkan yang lain lagi?”. Nah inilah sebenarnya yang membahayakan dirinya. Ia tak menyadari bahwa semakin hari semakin banyak bermunculan pengusaha dan pebisnis-pebisnis yang menawarkan segudang inovasi baru. Banyak contoh-contoh pebisnis yang terjebak pada zona aman sehingga produknya tak berkembang atau bahkan mati. Saya ambil contoh nokia misalnya, siapa yang tak kenal dengan produk ponsel satu ini yang dulu pernah merajai dunia telepon gengam selama kurang lebih 14 tahun lamanya. Mungkin dulu anda juga adalah pengguna setia produk ini, tapi lihatlah sekarang. Produk ponsel asal negara Finlandia ini mengalami kemerosotan dan kebangkrutan sehingga pada 3 September 2013 kemarin seluruh brand yang diusung oleh nokia dijual ke perusahaan Microsoft. Hal ini terjadi tak lain adalah karena nokia terlalu nyaman dengan kondisinya pada saat itu, sehingga lupa dan malas berbenah diri untuk mencoba hal-hal baru bagi ponselnya. - Takut gagal karena MALAS belajar dari kegagalan
Takut gagal adalah lumrah dan bahkan dirasakan oleh semua orang, tetapi yang salahnya adalah jika mengalami kegagalan lalu menyerah dan tak mau belajar dari kegagalan yang dialaminya. Untuk pedagang, saat dagangannya tak laku atau mungkin mengalami penipuan, maka muncullah pikiran dari dirinya untuk menghentikan usaha tersebut, dan hal itu dulu juga pernah saya alami. Sedikit berbagi cerita, dulu saya pernah membuat sebuah aplikasi/program komputer untuk CV.xxx. Pada awal mulanya saya bersemangat karena ini merupakan proyek pertama saya. Segala kemampuan telah saya kerahkan sehingga kurang lebih selama 2 bulan program tersebut pun rampung saya kerjakan. Akan tetapi setelah ditunggu sekian hari tak ada kabar dari si calon pembeli program mengenai kepastian pembayarannya. Dan akhirnya saya mendapat kabar bahwa orang yang mengurus pembelian program tersebut di pecat oleh bosnya, entah apa alasannya saya pun tak tahu. Lantas bagimana dengan program yang sudah saya buatkan untuknya itu? Jawabannya adalah ikut hilang bersama dipecatnya si calon pembeli itu. Pada situasi seperti ini tentu saya sangat menyesal, dimana menyesalnya? Saya menyesal karena di awal tidak membuat sebuah ikatan perjanjian langsung antara saya dengan tempat dimana ia bekerja. Sehingga tidak ada kejelasan dan kekuatan hukum yang seandainya terjadi sengketa bisa saya tuntut. Dan inilah kesalahan yang berakibat gagalnya saya dalam penjualan program itu. Namun setidaknya dibalik kegagalan yang saya alami, saya bisa mengambil pelajaran bahwa setiap transaksi penjualan harus ada kepastian dan kekuatan hukum, harus ada hitam diatas putih agar kerja sama bisa terjalin dengan baik dan saling menguntungkan. Jika anda mengalami kegagalan dalam dunia usaha atau bisnis yang sedang anda jalani, jangan mudah meyerah dan berputus asa, coba belajar lagi dari kegagalan tersebut lalu perbaiki.
- Minim pengetahuan karena MALAS membaca
Membaca merupakan jembatan ilmu. Dengan membaca kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baik dibidang usaha dan bisnis maupun bidang-bidang lainnya. Namun tak sedikit kita jumpai sesorang yang menyepelekan hal ini. Banyak diantara mereka menganggap membaca tidak begitu penting, yang penting adalah pengalaman ujar mereka. Anggapan semacam ini adalah salah besar, karena tak semua hal bisa didapatkan dari pengalaman. Segala macam hal yang tak kita ketahui bisa didapat dengan cara membaca. Oleh sebab itu, buang jauh-jauh sifat malas membaca anda. Terus cari, pelajari dan perbaiki usaha dan bisnis anda dengan mencari referensi melalui membaca. Entah itu dari buku, majalah-majalah atau bahkan dari artikel-artikel yang tersebar luas di internet.
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketidakberdayaan, malas, pengecut dan pikun.” (HR.Muslim no. 2706).Demikianlah artikel ini saya buat, semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi anda dan saya untuk terus menerus berusaha tanpa dibelenggu oleh sifat malas.
Wassalam...
loading...
0 Comments:
Post a Comment